7 Tahapan Penting Pengembangan Aplikasi

Pengembangan aplikasi merupakan proses yang melibatkan beberapa tahapan kunci untuk memastikan keberhasilan dan kualitas aplikasi yang dihasilkan. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam pengembangan aplikasi:

1. Perencanaan dan Riset

Tahap ini dimulai setelah ide aplikasi terbentuk. Melibatkan riset pasar dan studi kelayakan untuk menilai potensi dan kebutuhan pasar.

Pertanyaan-pertanyaan kunci seperti "Apakah sudah ada aplikasi serupa?" dan "Apakah ada pasar niche untuk aplikasi ini?" perlu dijawab.

Keputusan mengenai jenis platform (iOS, Android, Web, dll.) yang akan digunakan juga harus dibuat. Bila ingin menggunakan lebih dari satu platform, Anda perlu memutuskan apakah akan membuat aplikasi hybrid atau mengembangkan secara native untuk setiap platform.

Investasikan waktu yang cukup pada tahap perencanaan agar membantu memastikan kesuksesan aplikasi.

2. Prototyping

Tahap prototyping melibatkan pembuatan wireframe dan iterasi berdasarkan umpan balik pengguna.

Wireframe adalah representasi visual sederhana dari antarmuka pengguna (UI) suatu aplikasi atau situs web. Ini merupakan sketsa atau gambaran kasar yang menunjukkan susunan elemen-elemen utama dan tata letak halaman tanpa detail desain, warna, atau elemen grafis yang rumit.

Sedangkan iterasi adalh proses pengulangan atau perulangan, di mana suatu produk atau konsep diulang-ulang untuk membuat perbaikan atau pengembangan lebih lanjut. Proses ini melibatkan siklus berulang dari mengumpulkan umpan balik, menerapkan perubahan, dan menguji kembali produk, yang kali ini berupa aplikasi.

Pengumpulan umpan balik dari target audiens kritis membantu memastikan aplikasi dapat digunakan dengan baik.

Pendekatan iteratif pada tahap ini penting untuk menyempurnakan fungsionalitas minimal yang akan menjadi dasar aplikasi.

3. Desain

Desain melibatkan transformasi wireframe menjadi desain yang dapat diimplementasikan oleh pengembang. Ini berarti menempatkan dan merancang elemen UI, menentukan alur pengguna, memahami pentingnya hierarki elemen, dll.

Pada tahap ini, pedoman merek perlu dibuat untuk menjaga konsistensi desain.

Strategi pemasaran juga perlu dirancang untuk memastikan bagaimana nanti aplikasi dapat dikenal oleh target audiensnya.

4. Pengembangan

Tahap pengembangan adalah saat kode aplikasi sebenarnya ditulis. Metodologi pengembangan seperti waterfall atau agile dapat diterapkan, dengan pendekatan agile lebih disukai untuk responsibilitas yang lebih cepat.

Integrasi mesin analitik juga diperlukan untuk memahami penggunaan aplikasi dan mendukung pengambilan keputusan selama pengembangan.

5. Pengujian

Pengujian harus dilakukan sejalan dengan tahap pengembangan untuk mengidentifikasi bug secepat mungkin. Pengujian unit, pengujian UI, dan pengujian integrasi diperlukan untuk memastikan kualitas aplikasi.

Investasi waktu pada tahap ini akan membantu mengurangi biaya pemeliharaan pasca-rilis.

6. Rilis

Aplikasi di-submit ke App Store atau Play Store untuk persetujuan. Setelah rilis, pengembang kembali ke tahap prototyping dengan meninjau umpan balik pengguna, menambah fitur baru, dan merilis versi baru.

Pada tahap ini, juga dimulai upaya pemasaran untuk meningkatkan visibilitas aplikasi sesua dengan apa yang sudah direncanakan dan dikembangkan pada tahap desain.

7. Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan dimulai bersamaan dengan rilis. Ini melibatkan pemantauan status aplikasi, perbaikan bug, dan pembaruan untuk mendukung versi OS atau perangkat baru.

Pemeliharaan terus berlanjut selama dukungan aplikasi masih ada. Tahap ini sangat penting untuk memastikan aplikasi tetap berjalan dengan baik dan dapat bersaing di pasar yang terus berubah.

Mengambil langkah-langkah pengembangan aplikasi memang membutuhkan dedikasi dan waktu. Namun, jangan ragu untuk memulai!

Gerai.id hadir sebagai solusi jasa pembuatan aplikasi. Tim kami yang berpengalaman dan profesional siap membantu Anda di setiap tahap pengembangan, mulai dari perencanaan hingga peluncuran dan pemeliharaan.

Share: